Tentang Korea

Tempat Wisata yang Wajib dikunjungi saat Berlibur ke Seoul :

  • Namsan Tower

Namsan atau resminya bernama Menara Seoul YTN dan biasanya disebut Menara Namsan atau Menara Seoul, adalah sebuah menara observasi dan komunikasi yang terletak di Gunung Namsan di Seoul, Korea Selatan. Menara setinggi 236 meter (774 ft) ini merupakan titik tertinggi kedua di Seoul. Dibangun pada tahun 1971, Menara Seoul N adalah menara gelombang radio umum pertama di Korea Selatan yang dibangun untuk mengakomodasi penyiaran TV dan radio di Seoul. Sekarang, menara ini menyiarkan sinyal dari sejumlah media massa Korea, seperti KBS, MBC, dan SBS. 

Dibangun mulai tahun 1969 dengan biaya sekitar US$2,5 juta, menara ini resmi dibuka untuk umum pada tahun 1980. Menara yang selesai dibangun pada tanggal 3 Desember 1971 ini dirancang oleh arsitek di Jangjongryul, namun pada saat itu interiornya tidak ikut dibangun. Baru pada bulan Agustus 1975, lantai tiga untuk dek observasi, museum, aula terbuka, toko oleh-oleh mulai dibuka. Fasilitas lain lalu terus ditambah hingga tanggal 15 Oktober 1980. Sejak saat itu, menara inipun menjadi salah satu ikon Seoul. Elevasi menara ini bervariasi dari 236,7 m (777 ft) di dasar hingga 479,7 m (1574 ft) di atas permukaan laut. Menara Seoul diubah namanya menjadi Menara Seoul N pada tahun 2005, dengan "N" merupakan singkatan dari 'new', 'Namsan', dan 'nature.' Sekitar 15 milyar KRW pun dihabiskan untuk merenovasi dan mengubah model dari menara ini.

  • Nami Island

Nami Island sendiri memperoleh namanya yang diambil dari nama salah satu pahlawan Korea Selatan, yaitu Jenderal Nami. Makam sang jederal juga berada di pulau ini. Namun nama pulau ini menjadi semakin populer sebagai objek wisata setelah digunakan untuk shooting serial drama “Winter Sonata” yang dibintangi Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo. Saya masih ingat sekali waktu “Winter Sonata” mulai merambah Asia, termasuk Indonesia, teman-teman perempuan saya yang menyukai artis Korea begitu tergila-gilanya dengan Bae Yong-jun. Sejak drama yang diproduksi pada tahun 2002 ini meledak, begitupun pengunjung yang dating ke Nami Island.

Memang Nami Island sangat lekat dengan image “Winter Sonata”, di seputar pulau ini berbagai lokasi yang pernah digunakan untuk shooting akan diberikan tanda khusus dan keterangan mengenai adegan dalam serial yang diabadikan di tempat tersebut, termasuk patung dari pemeran utamanya. Selain memorabilia seputar “Winter Sonata”, pulau ini memang cukup menarik untuk dikunjungi. Bagaikan negara sendiri, pada saat kita memasuki pulau, di bagian depan juga ada sebuah bangunan kecil yang merupakan sebuah bank, dimana kita bisa menukarkan Won dengan mata uang negara Naminara ini. Juga sebuah papan besar yang berisi sambutan “Welcome To Naminara Republic”. Di kiri-kanan jalan terdapat berbagai papan ucapan selamat datang, termasuk yang dari Indonesia. Naminara benar-benar sebuah negara kecil yang menjunjung persahabatan dengan semua negara-negara di dunia.

  • Petite France 

Ada yang unik lho dari Korea Selatan. Ketika kamu melakukan perjalanan ke Cheongpyeong Dam dan dari sana melakukan perjalanan 10 km di sepanjang jalan danau ke arah Pulau Namiseon, kamu akan menemukan beberapa bangunan eksotis berwarna putih di lereng bukit sebelah kiri. Jika dilihat dari penampilan luar, kelihatannya akan seperti desa di Pantai Mediterania atau seperti daerah pastoral di Piedmont Alps. Inilah Petite France, sebuah desa budaya yang ada di daerah pedesaan Korea.

Petite France didirikan sebagai desa budaya dan juga menjadi fasilitas pelatihan untuk kaum muda (Goseong Youth Training Center), dan ada juga 16 bangunan bergaya Prancis, tempat para turis dapat beristirahat dan menikmati makanan khas Prancis, serta melihat-lihat busana tradisional dan kehidupan rumah di Prancis. Di Petite France ini ada ruang di mana anak-anak dapat mengembangkan mimpi dan negeri dongeng dengan imajinasi mereka dan mengingatkan orang dewasa dengan anak-anak tentang kepolosan masa kecil.

  • Dongdaemun Market

Berbagai perusahaan seperti Doosen Tower, Migliore, APM mulai menjamah Dongdaemun dan menjalankan bisnis garmen. Maka tak heran jika Dongdaemun Market mendapat julukan “Distrik Fashion“. Hasilnya pun, terdapat lebih dari 20 mall yang berdiri dikawan ini dan lebih dari 50.000 penjual yang menjual berbagai macam produk. Berbagai macam pilihan fashion bisa ditemukan disini. Fashion terbaru barengan dengan tenun terbarunya juga sering diluncurkan di pasar ini. Jadi, juga bisa dibilang fashion kelas dunia ada disini. Pasar ini juga menjadi rumah bagi suplier-suplier pakaian terbesar di Korea, dan juga memberi inspirasi bagi para desainer untuk mengasah dan menguji kemampuan mereka di pasar ini.

Sebagian orang pasti sudah tak asing lagi dengan Dongdaemun Market, pasar yang sering muncul di drama Korea, salah satunya fasion’s 70s. Dan kali ini kita akan mengenal lebih dalam tentang Dongdaemun Market. Dongdaemun Market disingkat menjadi DDM dna juga sering disebut juga Tongdaemun atau Dongdaemun Sijang. Dongdaemun Market adalah pusat perbelanjaan yang besar yang terdiri dari pasar tradisional juga modern dan terletak di distrik Dongdaemun, Seoul, Korea Selatan. Sejak tahun 2002, tempat belanja dan wisata yang populer ini ditetapkan sebagai “Zona Wisata Khusus“. Lokasi pasar ini dekat dengan Gerbang Besar Timur (Dongdaemun). Yang sudah lama dikenal sebagai pasar grosir dan eceran, terutama untuk produk garmen.

  • Gyeongbok Palace 

Pada tahun 1911, pemerintahan Jepang yang sedang menjajah Korea menghancurkan semua bangunannya kecuali 10 bangunan utama, dan membangun Bangunan Pemerintahan Utama Jepang untuk gubernur jenderal Korea di depan Ruangan Tahta. Bangunan utama dari Istana Gyeongbok termasuk Geunjeongjeon, Ruangan Tahta Raja (yang merupakan harta nasional Korea Selatan nomor 223) dan Paviliun Gyeonghoeru (harta nasional nomor 224) yang memiliki kolam bunga teratai dan 48 buah tiang tonggak granit.

Istana Gyeongbok saat ini dibuka untuk umum dan Museum Nasional Rakyat Korea (National Folk Museum of Korea) berdiri di dalamnya. Banyak rakyat Korea yang berharap pemerintahnya dapat mengembalikan bentuk asli istana. Berkat kerja keras arkeolog, 330 bangunan berhasil dibangun kembali. Saat ini gerbang masuk istana (Gwanghwamun) sedang direnovasi untuk dibuat kembali seperti pada asalnya dan diperkirakan selesai tahun 2009. Istana Gyeongbok aslinya didirikan tahun 1394 oleh Jeong do jeon, seorang arsitek. Istana ini hancur pada saat invasi Jepang ke Korea tahun 1592-1598 dan dibangun lagi selama tahun 1860-an dengan 330 buah komplek bangunan dengan 5.792 kamar.

Berdiri di wilayah seluas 410.000 meter persegi, Istana Gyeongbok adalah simbol keagungan kerajaan dan rakyat Korea. Setelah pembunuhan Maharani Myeongseong oleh mata-mata Jepang pada tahun 1895, Raja Gojong meninggalkan istana ini bersama anggota keluarganya yang lain dan tidak akan pernah kembali. Istana Gyeongbok adalah sebuah istana yang terletak di sebelah utara kota Seoul (Gangbuk), Korea Selatan. Istana ini termasuk dari lima istana besar dan merupakan yang terbesar yang dibangun oleh Dinasti Joseon.

  • Pulau Jeju

Pulau Jeju adalah pulau terbesar di Korea Selatan dan terletak di sebelah selatan Semenanjung Korea. Sejauh mata memandang, pulau ini akan menyajikan spektrum alam dalam warna biru dan hijau. Memiliki panorama yang indah nan menakjubkan, tak heran jika Pulau Jeju menjadi salah satu tujuan wisata banyak orang. Selain indah, pulau ini juga memiliki beberapa fakta menarik yang sayang dilewatkan. 

  • Everland 

Everland adalah taman hiburan terbesar di Korea Selatan. Berlokasi di kompleks Everland Resort di Yongin, Gyeonggi-do, taman ini menerima 5,85 juta pengunjung tiap tahun dan menempati peringkat ke-19 di antara taman hiburan lain di dunia, dalam hal jumlah pengunjung pada tahun 2018. Selain atraksi utamanya, Everland juga dilengkapi dengan kebun binatang dan taman air yang diberi nama Caribbean Bay. Everland dioperasikan oleh Samsung C&T Corporation (sebelumnya bernama Samsung Everland, Cheil Industries), yang merupakan salah satu anggota dari Samsung Group. Taman ini dulu disebut "Jayeon Nongwon", yang berarti "peternakan alam." Namanya dulu dalam Bahasa Inggris adalah "Farmland."

 

Makanan Khas Korea :

Setelah puas mengunjungi tempat menarik, pastikan untuk mencicipi aneka kuliner kha Korea Selatan yang menggoda selera. Adapun sejumlah rekomendasi kuliner yang dapat dicoba, antara lain sebagai berikut :

  • Kimchi

Kimchi merupakan makanan khas Korea Selatan berbahan dasar sayuran yang telah difermentasi. Makanan ini mirip dengan asinan, tetapi rasanya sedikit asam dan menyegarkan. Selain terbuat dari sawi putih, kimchi pun dapat dibuat dari lobak dan mentimun. Biasanya, kimchi dikonsumsi bersama dengan nasi putih, ramyeon, nasi goreng, gimbap, tteokbokki, dan bibimbap.

  • Kimbap 

           Kimbap sangat mirip dengan makanan Jepang, sushi. Isiannya pun dapat disesuaikan dengan selera. Di Korea Selatan, makanan ini dapat ditemukan di minimarket dengan harga terjangkau.

  • Bibimbap

            Bibimbap merupakan nasi campur khas Korea Selatan yang memiliki rasa lezat. Isiannya berupa sayuran, seperti taoge, wortel, mentimun, daging cincang, dan telur mentah atau setengah matang.

  • Bulgogi

            Kuliner ini terbuat dari bahan dasar daging sapi yang diiris tipis kemudian diberi bumbu dan dipanggang hingga matang. Biasanya bulgogi dimakan dengan cara dibungkus daun selada. Konon, cara ini membuat bulgogi terasa lebih nikmat.

  • Ramyeon

             Ramyoen merupakan mie instan yang mirip dengan ramen Jepang. Rasanya lezat dan terdapat sejumlah varian rasa. Untuk menikmati seporsi ramyoen, Anda dapat membelinya di minimarket dengan harga murah. Jika Anda ingin rasa ramyoen lebih lezat, tambahkan sedikit kimchi.

  • Tteokbokki 

      Tteokbokki adalah makanan Korea berupa tteok dari tepung beras yang dimasak dalam bumbu gochujang yang pedas dan manis. Tteok (tepung beras) yang dipakai berbentuk batang yang memanjang. Makanan ini juga termasuk dalam makanan internasional. Rempah-rempah yang di gunakan dari masakan ini bisa dibilang akan sedikit familiar di lidah orang-orang.

            Pada awalnya, penganan ini berasal dari masakan istana Dinasti Joseon yang disebut gungjung tteokbokki. Pada waktu itu, masakan ini berupa huintteok yang dimasak dengan kecap asin bersama daging sapi, bagogari, kecambah kacang hijau, peterseli, shiitake, wortel, dan bawang bombay. Rasanya jauh berbeda dari tteokbokki berbumbu cabai yang dikenal sekarang. Selain itu, tteok yang dipakai bisa terdiri dari 5 warna yang melambangkan Korea: merah, kuning, putih, hitam, dan biru.