Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta


Perpustakaan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta

Layanan Perpustakaan 

    Perpustakaan sebagai penyedia informasi bagi masyarakat dan pemustaka dalam masa pandemi tetap harus bisa menyesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada. Situasi dan kondisi dimasa pandemi yang berbeda dengan sebelum pandemi. Pada masa pandemic dimana masyarakat diharuskan melakukan aktivitas dari rumah, termasuk belajar/kuliah dari rumah, akan merubah metode pelayanan perpustakaan yang semula dilakukan secara langsung. Pelayanan perpustakaan harus dilakukan secara online, baik pelayanan sumber informasi maupun pelayanan administrasi. Menurut Lisda Rahayu (2014), hakikat layanan perpustakaan adalah penyediaan segala bentuk bahan pustaka secara tepat dan akurat sesuai kebutuhan pemustaka penyediaan berbagai sarana penelusuran informasi. Selain menyediakan bahan pustaka yang dibutuhkan pemustaka, perpustakaan juga harus menyediakan sarana temu balik yang dapat memudahkan pemustaka untuk mencari bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan informasinya.

    Salah satu unsur utama untuk melihat baik buruknya perpustakaan dapat diketahui dari kualitas pelayanannya. Oleh karena itu kualitas pelayanan di perpustakaan menjadi unsur utama yang harus diperhatikan. Pemustaka yang puas terhadap layanan yang diberikan oleh petugas perpustakaan akan menjadikan citra positif bagi perpustakaan. Sebaliknya pemustaka yang tidak puas dengan layanan yang diberikan perpustakaan akan mengakibatkan citra negative bagi perpustakaan.Berikut ini akan dibahas berbagai jenis layanan di perpustakaan yang dapat dilakukan secara online:

1. Layanan Penelusuran Online

    Layanan penelusuran online disediakan untuk mempermudah pemustaka dalam mencari informasi dan bertanya langsung kepada pustakawan yang bertugas di layanan online. Layanan penelusuran online ini biasanya menjadi salah satu menu yang ada di website perpustakaan. Layanan penelusuran online memberikan informasi tentang koleksi-koleksi yang dimiliki perpustakaan. Melalui penelusuran online pemustaka dapat menelusuri informasi yang diperlukan dari manapun dan kapanpun. Sumber informasi online yang pertama kali dikenal adalah katalog perpustakaan (OPAC). Setelah catalog kita mengenal internet serta  database-database  yang memuat informasi tertentu.  OPAC menyediakan informasi mengenai koleksi yang dimiliki oleh institusi, meskipun saat ini ada juga modifikasi untuk memberikan tautan ke sumber informasi yang ada di internet maupun sumber  online  lain. Internet juga merupakan sumber informasi yang cukup berguna walaupun tidak menjanjikan dapat memperoleh informasi sesuai yang kita inginkan. Sedang database online yang tersedia banyak sekali ragamnya baik berbayar ataupun gratis.

2. Layanan E-Resources

      Untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan kegiatan pendidikan dan pembelajaran di semua jenjang pendidikan, baik perpustakaan sekolah, maupun perpustakaan perguruan tinggi harus menyediakan koleksi baik cetak maupun elektronik (e-resources). Koleksi cetak berupa buku, majalah, jurnal, surat kabar, peta, koleksi grey literature seperti skripsi, tesis, disertasi, prosiding, makalah dan bentuk koleksi cetak lainnya. Sedangkan koleksi elektronik yang dimiliki berupa buku elektronik (ebook), jurnal elektronik (e-journal) baik yang dilanggan maupun yang diterbitkan institusi boleh diakses secara bebas (open access). Pada saat ini, sumber informasi elektronik sangat diperlukan untuk menunjang pembelajaran online. Pemustaka dapat mengakses sumber informasi elektronik dari manapun dan kapanpun asal memiliki jaringan internet. Sumber informasi elektronik yang dimiliki perpustakaan ada yang bisa diakses oleh semua orang dan ada juga yang terbatas bagian-bagian tertentu saja.

3. Layanan Repositori

    Merupakan sebuah arsip online untuk mengumpulkan, melestarikan, dan menyebarluaskan salinan digital karya ilmiah-intelektual dari sebuah lembaga/institusi. Repositori institusi juga bisa diartikan sebagai tempat penyimpanan dan penyebarluasan informasi atau materi yang diterbitkan oleh  institusi  induknya. Layanan repositori institusi di perguruan tinggi berupa layanan informasi tugas akhir mahasiswa, baik jenjang sarjana maupun pasca sarjana dan tugas akhir dosen yang selesai tugas belajar/karya siswa kemudian diserahkan ke perpustakaan. Layanan repository institusi ini ada yang bersifat open access (terbuka untuk semua orang) dan ada yang bersifat close access (terbatas khusus anggota atau sivitas akademika tertentu). Untuk layanan open access pemustaka dapat memperoleh informasi secara full text, sedangkan layanan close access, pemustaka hanya dapat mengakses karya repository terbatas abstraknya saja atau hanya bagian-bagian tertentu tidak bisa full text.

4. Layanan Digital Library

    Upaya mencegah penyebaran penularan virus Covid 19 dalam dunia pendidikan, kegiatan belajar mengajar di sekolah dan perkuliahan di perguruan tinggi dilaksanakan secara online atau daring. Dalam rangka menyediakan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan perkuliahan diperlukan sumber-sumber informasi yang dapat diakses secara online. Sumber-sumber informasi online tersebut dikenal dengan sumber informasi digital. Melalui sumber informasi digital ini, pemustaka dapat mengakses koleksi digital yang dimiliki perpustakaan dari mana saja dan kapan saja. Perpustakaan digital atau digital library (Saleh, 2014) adalah organisasi yang menyediakan sumbersumber dan staf ahli untuk menyeleksi, menyusun, menyediakan akses, menerjemahkan, menyebarkan, memelihara kesatuan dan mempertahankan kesinambungan koleksi-koleksi dalam format digital sehingga selalu tersedia dan murah untuk digunakan komunitas tertentu atau ditentukan. Berdasarkan pengertian tersebut, perpustakaan digital selain harus menyediakan sumber informasi digital juga harus menyediakan petugas yang ahli dalam mengelola koleksi digitalnya agar dapat dimanfaatkan secara terus menerus oleh pemustaka.

5Layanan Cek Plagiasi Online

    Perpustakaan menyediakan software turnitin dan Ithenticate untuk mengecek karya tulis mahasiswa dosendan pustakawan. Setiap mahasiswa yang menyusun tugas akhir, harus melakukan pengecekan karyanya bebas dari plagiasi di perpustakaan. Dosen dan pustakawan yang ingin mengecekkan karya tulisnya juga bisa di perpustakaan secara gratis. Jika sebelum pandemi pengecekan dilakukan secara langsung dengan datang ke perpustakaan, namun pada masa pandemi dilakukan secara online melalui email. File karya tulis dikirimkan ke email perpustakaan, kemudian petugas akan mengecek tingkat plagiasi karya tulis tersebut menggunakan software yang ada di perpustakaan. Hasil pengecekan akan dikirimkan melalui email ke yang bersangkutan. Untuk syarat kelulusan atau wisuda berlaku syarat-syarat tertentu yang sudah disosialisasikan melalui wesite perpustakaan dan buku panduan perpustakaan.

6. Layanan Bebas Pustaka Online

    Mahasiswa yang akan wisuda, pindah kuliah ataupun yang mengundurkan diri diwajibkan menyerahkan Surat Keterangan Bebas Perpustakaaan. Surat keterangan ini bisa diperoleh setelah mahasiswa memenuhi syarat-syarat tertentu. Syarat untuk mahasiswa yang akan wisuda, harus menyerahkan file tugas akhir yang telah disyahkan, tidak memiliki pinjaman buku, tidak memiliki denda keterlambatan pengembalian buku, menyerahkan buku sumbangan. Sedangkan untuk mahasiswa yang akan pindah kuliah atau mengundurkan diri cukup dua syarat yaitu tidak memiliki pinjaman buku, tidak memiliki denda keterlambatan pengembalian buku. Pelayanan bebas pustaka pada masa pandemi dilakukan secara online melalui email perpustakaan. Mahasiswa yang akan mengurus Surat Keterangan Bebas Perpustakaaan tetapi masih mempunyai pinjaman buku dan denda, bisa mengirimkan buku yang dipinjamnya melalui jasa pengiriman, seperti gosend, JNE, kantor pos dan lain-lain. Pembayaran denda keterlambatan pengembalian buku bisa ditransfer ke rekening yang sudah ditentukan. Pengumpulan file tugas akhir dilakukan melalui email perpustakaan. Sedangkan sumbangan buku pada masa pandemi ditiadakan, kecuali bagi mahasiswa yang sudah terlanjur menyerahkan tetap diterima dan diproses lebih lanjut.

7. Tutorial Online

      Perkuliahan yang dilakukan secara online, pasti memerlukan sumber-sumber informasi secara online. Oleh karena itu, untuk memberikan petunjuk dan kemudahan bagi pemustaka dalam mengakses sumber-sumber informasi elektronik perpustakaan perlu membuat petunjuk/panduan berupa Tutorial onlne. Tutorial online ini berupa petunjuk cara mengakses sumber-sumber informasi yang ada di perpustakaan. Sumber informasi di perpustakaan berupa e-journal, e-book, e-tugas akhir. Adanya panduan berupa tutorial online diharapkan pemustaka tidak lagi kesulitan untuk mengakses sumber informasi yang diperlukan.

8. Literasi Informasi Online

      Literasi informasi bagi pemustaka sangat diperlukan untuk memperlancar dalam pencarian dan pemanfaatan sumber informasi yang dibutuhkan. Literasi informasi yang bisa disajikan perpustakaan kepada pemustaka secara online ada beberapa macam. Misalnya pengenalan perpustakaan kepada anggota baru/siswa baru/mahasiswa baru, literasi tentang penelusuran sumber informasi, literasi tentang pemanfaatan sumber-sumber informasi, literasi tentang publikasi karya ilmiah, literasi tentang pengecekan plagiasi, dan sebagainya. Literasi secara online bisa dilakukan dengan menggunakan aplikasi Zoom meeting, Google Hangouts Meet, GoToMeeting, FreeConference dan aplikasi lainnya.

9. Webinar

     Pada masa pandemi dimana pertemuan langsung dengan banyak orang harus dikurangi, sehingga webinar menjadi sarana yang tepat dan praktis untuk menyelenggarakan seminar, pelatihan, workshop secara online. Selain praktis penyelenggaraan webinar juga sangat ekonomis dan mampu menjangkau semua wilayah yang sudah memiliki jaringan internet. Panitia, pemateri dan peserta yang masing-masing beda di tempat tidak menjadi kendala. Biasanya yang menjadi kendala adalah jaringan yang kurang lancar dan listrik yang padam. Perpustakaan bisa menyelenggarakan kegiatan webinar kapan saja dan dari mana saja. Persiapan webinar juga lebih cepat dan praktis, tidak seperti jika penyelenggaraan langsung. Webinar hanya perlu host yang bertugas mengatur dan memandu pelaksanaan webinar, pemateri yang akan memberikan materi secara online, peserta yang tergabung dalam webinar dari lokasi masing-masing dan jaringan listrik dan internet.

10. Konsultasi Perpustakaan & Kepustakawanan Online

    Konsultasi kepustakawanan pada masa pandemi bisa dilakukan melalui whatshap, sms, telpon, email maupun chatting. Pustakawan bisa melayani konsultasi sepanjang waktu, tidak terbatas pada jam kerja. Kalau konsultasi langsung hanya bisa dilakukan pada saat jam kerja, maka konsultasi online bisa dilakukan  kapan saja dan dimana saja. Konsultasi online ini meliputi konsultasi akses informasi elektronik, konsultasi pelayanan administrasi, konsultasi penyusunan tugas akhir, konsultasi kepustakawanan seperti penyusunan Dupak dan sebagainya.


Perpustakaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta


0 comments